Selasa, 29 Desember 2015

Cinta di Ujung Sajadah

TAUFIQ HIDAYATULLAH

30 DESEMBER 2015


sajadah

 

 

DEBURAN ombak membuihkan pasir ditepi pantai yang sedang kami duduki, kala itu aku dan salah satu sahabatku Fitri sedang bermain-main.

Disela-sela mentari senja yang kami nikmati di pantai, tak tersadarkan aku berbicara, “Fitri aku jatuh cinta ,dan sedang mencari cinta,” ucapku sambil memandang fatamorgana pantai.

“Kepada siapa? dan lantas mengapa masih mencari jika itu sudah ada di hatimu?” ujar Fitri sembari mengerutkan dahidengan perasaan terheran-heran.

“Semua akan terjawab pada waktuny,” jawabku tersenyum kepada Fitri.

Hari demi hari cinta ini makin menggebu-gebu menyelubungi hatiku,cukup aku dan Allah yang mengetahui apa yang aku rasakan ini.

“Dri aku masih penasaran dengan teka-teki cintamu,”ujar Fitri.

Indri hanya tersenyum sambil menunjuk bunga yang belum mekar, “Fitri, lihat bunga ini, ini ibarat seperti prosesku, aku masih perlu berjalan menuju cintanya yang nanti akan indah pada waktunya”.

Kemudian Fitri terdiam dan semakin penasaran,dia terus mencoba mencari kemana
hati sahabatnya itu telah berpijak.

Seiring berjalanya waktu sedikit demi sedikit, kisah cinta itu makin terungkap,tetapi Fitri punya perasaan yang memberatkan dadanya.

“Ada apa dengan sahabatku?” ujar fitri melamunkan keadaanku yang semakin aneh.

Dipagi hari, aku dan Fitri pergi menuju kantin kampus. Kami membeli teh hangat di kantin, secangkir teh dipagi hari mulai memberikan kehangatan diantara aku dan Fitri .

Saat menunggu pesanan di kantin,aku merasa lemas dan pucat kemudian ada sesuatu yang keluar dari hidungku. Akupun langsung menutupi hidungku dgn tissue. Kemudian mata Fitri terbelak kepadaku, namun seperti biasa aku selalu berusaha menyembunyikan ini.

“Dri kamu sakit ya ? kok pucat sekali,” tanya Fitri penuh kekhawatiran kepadaku.

“Tidak apa-apa aku baik-baik saja Fit, aku ke toilet sebentar ya?” ujarku berusaha menenangkan sahabatku itu.

Disela-sela perjalananku ke toilet, Fitri menemukan helaian tissue yang terdampar di lantai dekat sepatunya.
“Tissue ini terdapat bercak darah,mengapa Indri?” tanya fitri semakin khawatir dengan keadaanku.

Setelah sarapan pagi, Fitri kembali menanyakan keadaanku dengan penuh rasa keingintahuan.

“Dri, jujur ada apa dengan dirimu saat ini? Jangan menutupi apa-apa dariku!” serunya.

“Fitri sahabatku,aku baik-baik saja.Oya Fit, alhamdulillah tugasku sekarang sudah selesai dan sudah bisa menjemput cintaku Fit, “jawabku dengan penuh senyuman walaupun wajahku pucat pasih.

“Cinta apa? kamu mau nikah Dri? Ada apa dengan semua ini? Aku sungguh tak mengerti dengan semua ini?” ujar fitri makin heran dengan ucapanku yang penuh teka-teki itu.

Fitri hanya berfikir bahwa aku mempunyai seseorang dalam hatiku dan ingin merahasiakannya untuk memberi kejutan dengan datangnya undangan pernikahan. Namun, apa yang Fitri fikirkan itu tidaklah benar.

Tubuhku semakin melemah, di menit-menit terakhir aku terbangun beranjak dari tidurku menghamparkan sajadahku. Saat itu pula, aku harus meninggalkan dunia yang pahit ini menuju pengabdian-Nya di tempat yang lebih manis daripada dunia.

Aku terus bersujud untuk menantikan pertemuan dengan cinta sejatiku, Allah SWT. Aku pun pergi dengan meninggalkan sepucuk surat untuk Fitri sahabatku.

Keesokan harinya seperti pada kebiasaan pada umumnya, rumahku penuh dengan pelayat, kawan karib,keluarga dan semua yang berduka dengan kepergianku, termasuk sahabatku Fitri.

“Nak fitri,ini ada surat yang mama temukan ditepi sajadahnya,” ujar mama Indri sambil terisak memberikan sepucuk surat itu kepada Fitri.

Kemudian Fitri membukanya:

“Assalamualaikum,Fit. Sekarang kamu sudah tahu kan siapa yang aku cintai dan aku cari cinta itu? Ya, cintaku Allah SWT. Aku sekarang sudah senang setelah tugas-tugasku untuk membahagiakan orang-orang yang aku sayangi di dunia ini sudah selesai.

Maaf yah, jika aku belum memberikan yang terbaik buatmu..

Maafkan aku pula fit,aku tak memberitahukanmu tentang penyakitku ini,aku mengidap kanker darah fit. Aku menanggung semua ini sendirian, karena aku tak mau melihat orang-orang yang aku sayangi sedih
dengan keadaanku.

Makasih yah sahabatku atas beberapa tahun ini yang telah menghiasi senyuman yang berharga di hatiku. Lakukan yang terbaik ya, Fit untuk meraih cinta-nya. Jangan menangis yah! Doakan aku fit. Aku sayang kamu sahabatku.” []

Pilihan Masa Kini, Menentukan Masa Depan

TAUFIQ HIDAYATULLAH
30 DESEMBER 2015burung wiwik-uncuing
TERKADANG hidup ini kita sering menganggapnya sepele. Ya, di masa remaja terutama, seringkali pikiran itu yang selalu ada di benak kita. Padahal, hidup ini begitu keras, dan kita baru akan merasakannya ketika kita telah ditinggalkan oleh orang yang dijadikan penolong hidup kita. Seperti halnya penyesalan dari burung ini.
Ini adalah kisah yang dialami oleh sebuah keluarga burung. Si induk menetaskan beberapa telor menjadi burung-burung kecil yang indah dan sehat. Si induk pun sangat bahagia dan merawat mereka semua dengan penuh kasih sayang.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Burung-burung kecil ini pun mulai dapat bergerak lincah. Mereka mulai belajar mengepakkan sayap, mencari-cari makanan untuk kemudian mematuknya.
Dari beberapa anak burung ini tampaklah seekor burung kecil yang berbeda dengan saudaranya yang lain. Ia tampak pendiam dan tidak selincah saudara-saudaranya. Ketika saudara-saudaranya belajar terbang, ia memilih diam di sarang daripada lelah dan terjatuh. Ketika saudara-saudaranya berkejaran mencari makan, ia memilih diam dan menantikan belas kasihan saudaranya. Demikian hal ini terjadi seterusnya.

Saat sang induk mulai menjadi tua dan tak sanggup lagi berjuang untuk menghidupi anak-anaknya, si anak burung ini mulai merasa sedih. Seringkali ia melihat dari bawah saudara-saudaranya terbang tinggi di langit. Ketika saudara-saudarnya dengan lincah berpindah dari dahan satu ke dahan yang lain di pohon yang tinggi, ia harus puas hanya dengan berada di satu dahan yang rendah. Ia pun merasa sangat sedih.
Dalam kesedihannya, ia menemui induknya yang sudah tua dan berkata, “Ibu, aku merasa sangat sedih, mengapa aku tidak bisa terbang setinggi saudara-saudaraku yang lain, mengapa akau tidak bisa melompat-lompat di dahan yang tinggi aku hanya bisa berdiam di dahan yang rendah?”
Si induk pun merasa sedih dan dengan air mata ia berkata, “Anakku, engkau dilahirkan dengan sayap yang sempurna seperti saudaramu, tapi engkau memilih merangkak menjalani hidup ini sehingga sayapmu menjadi kerdil.”
Hidup adalah sebuah pilihan. Pilihan kita hari ini menentukan bagaimana hidup kita di masa depan. Kita memiliki kebebasan memilih tetapi setelah itu kita akan dikendalikan oleh pilihan kita. Jadi berpikirlah sebelum berbuat, sadari setiap konsekuensi dari pilihan yang kita buat. []

Minggu, 27 Desember 2015

Penyakit Ketika Hujan

SELAMAT PAGI
Penulis Artikel :
TAUFIQ HIDAYATULLAH
Senin, 28 Desember 2015

fluMUSIM hujan menjadi berkah tersendiri bagi warga Indonesia setelah lama mengalami kekeringan selama musim kemarau. Terutama bagi para petani yang menyambut musim hujan ini karena menjadi tanda bagi mereka untuk memulai masa cocok tanam.
Hujan adalah rahmat dari Allah SWT bagi seluruh makhluknya di bumi. Namun, musim hujan ini bukan hanya membawa kehidupan, jika turun dalam jumlah yang besar maka bukan mustahil bencana banjir akan melanda. Tak hanya itu, kelembaban yang tinggi dan suhu udara yang turun bisa mengundang banyak penyakit yang harus dicegah, di antaranya:
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyebab DBD adalah virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Artinya DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk tinggi seperti di kota-kota besar yang memiliki iklim lembap dan hangat (Alodokter.com).
 
2.Leptospirosis
Penyakit ini mencapai puncaknya saat musim hujan atau banjir tiba. Saat itu, virus Leptospira sp dalam urine tikus menyebar lewat air dan masuk ke tubuh melalui kulit atau selaput lendir. Selanjutnya terjadi perbanyakan sehingga bakteri bisa menyebar ke berbagai jaringan tubuh, terutama ginjal dan hati.

3. Diare
Penyakit ini ditandai buang air besar cair berkali-kali ini disebabkan beberapa bakteri seperti Shigella dysentria, Salmonella Spp, Compylobacter jejui, Escherichia coli (E coli), dan Entamoeba histolytica.

4. Tifus
Penyakit ini ditandai dengan demam yang tinggi yang diakibatkan virus salmonella typhy. Virus ini bisa menyebar lewat lalat, makanan, atau minuman yang terkontaminasi oleh virus salmonella typhy.

5. Flu
Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan penderita di antaranya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, kehilangan nafsu makan, serta sakit tenggorokan. Gejala flu akan bertambah parah selama 2-4 hari sebelum akhirnya membaik dan sembuh.
Untuk menghindari hal tersebut baiknya kita mengonsumsi makanan bergizi dan memelihara kondisi tubuh agar sistem imunitas mampu melawan segala penyebab penyakit yang datang saat musim hujan tiba.
KESUWUN :) :)

Bekerja di Bank, Bolehkah?






bank

SISTEM ekonomi dalam Islam ditegakkan pada asas memerangi riba dan menganggapnya sebagai dosa besar yang dapat menghapuskan berkah dari individu dan masyarakat, bahkan dapat mendatangkan bencana di dunia dan di akhirat.

Hal ini telah disinyalir di dalam Al Qur’an dan As Sunnah serta telah disepakati oleh umat. Cukuplah kiranya jika Anda membaca firman Allah Ta’ala berikut ini:

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa,” (Al Baqarah: 276).

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketabuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu ..,” (Al Baqarah: 278-279).

Mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menyediakan diri mereka untuk disiksa oleh Allah,” (HR Hakim).

Dalam peraturan dan tuntunannya Islam menyuruh umatnya agar memerangi kemaksiatan. Apabila tidak sanggup, minimal ia harus menahan diri agar perkataan maupun perbuatannya tidak terlibat dalam kemaksiatan itu.

 Karena itu Islam mengharamkan semua bentuk kerja sama atas dosa dan permusuhan, dan menganggap setiap orang yang membantu kemaksiatan bersekutu dalam dosanya bersama pelakunya, baik pertolongan itu dalam bentuk moril ataupun materiil, perbuatan ataupun perkataan. Dalam sebuah hadits hasan, Rasulullah SAW bersabda mengenai kejahatan pembunuhan:

“Kalau penduduk langit dan penduduk bumi bersekutu dalam membunuh seorang mukmin, niscaya Allah akan membenamkan mereka dalam neraka,” (HR Tirmidzi).

Sedangkan tentang khamar beliau SAW bersabda:

“Allah melaknat khamar, peminumnya, penuangnya, pemerahnya, yang meminta diperahkan, pembawanya, dan yang dibawakannya.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

Demikian juga terhadap praktek suap-menyuap:

“Rasulullah SAW melaknat orang yang menyuap, yang menerima suap, dan yang menjadi perantaranya,” (HR Ibnu Hibban dan Hakim).

Kemudian mengenai riba, Jabir bin Abdillah RA meriwayatkan:

“Rasulullah melaknat pemakan riba, yang memberimakan dengan hasil riba, dan dua orangyang menjadi saksinya. Dan beliau bersabda: ‘Mereka itu sama,” (HR Muslim).

Ibnu Mas’ud meriwayatkan:

“Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba dan yang memberi makan dari hasil riba, dua orang saksinya, dan penulisnya,” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).

Sementara itu, dalam riwayat lain disebutkan:

“Orang yang makan riba, orang yang memben makan dengan riba, dan dua orang saksinya jika mereka mengetahui hal itu, maka mereka itu dilaknat lewat lisan Nabi Muhammad SAW sehingga han kiamat,” (HR Nasa’i). [] BERSAMBUNG